Wawan:"Kekuasan Dalam Memimpin Pasti Punya Sejarah"
Banyak beberapa program dalam pemerintahan
Desa karya mekar yang harus di realisasikan buat kepentingan warga karya mekar,
pembangunan jalan dan salah satunya
pembangunan pos ronda yang baru saja rampung dalam waktu dekat ini. Pos ronda
ini dibuat atas dasar prihatin, mandiri
dan berbagai sumbangan dari berbagai kalangan dan warga karya mekar
Purwakarta .
Saat wawancara dengan Pos berita Nasional Menurut
kadus wawan dalam kilasan balik masalah
kepemimpinan pejabat teras ,dalam hal Kisah kekuasaan para pemimpin punya
lembaran sejarah yang abadi. Baik atau buruknya. Mulia atau hinanya. Di setiap
masa selalu saja ada pemimpin pahlawan. Tapi pada saat yang sama ada saja yang
jadi pecundang. Ada yang adil, tapi hampir bersamaan ada juga pemimpin culasnya.
Seakan sebuah keniscayaan. Ada orang-orang baik, banyak pula orang-orang yang
buruk disisi lainnya. Warga harus di ayomi dan dilindungi dalam hal
kebijaksanaan dalam suatu permasalahan yang terjadi.
Disisi lainnya kita bercermin Lihatlah
di media elektronik. Betapa tragis. Seorang nenek yang hanya mengambil tiga
buah kakao, harus mendekam di penjara satu setengah bulan? Betapa mudah palu
pengadil diketuk buat rakyat biasa, kalau tidak mau disebutkan rakyat jelata.
Sepertinya palu begitu berat, hingga hakim tak kuat memegangnya terlalu lama.
Tapi begitu terdakwanya ‘bukan orang biasa’. Palu begitu ringan. Bahkan seperti
di ruang hampa udara. Palu melayang-layang. Seakan nggak mungkin
dijatuhkan.
Nenek itu ‘mencuri’ bukan memperkaya
diri. Ia mengambil kakao itu untuk dijadikan bibit. Untuk ditanam kembali.
Nenek itu memang salah. Tapi. Adilkah
tiga buah kakao harus ditebus dengan satu bulan setengah di sel tahanan? Kasus
ini bukan hanya ketidakberdayaan rakyat biasa tapi juga wujud ketidakberdayaan
pemimpinnya?
Kami memiliki kepala dusun atau biasa
disebut kadus. Kadus kami biasa. Seperti layaknya kadus lainnya. Hanya....
Pada saat pemilihan yang dahulu kepala kadus wawan menjadi calon kandidat Lurah Karya Mekar tapi
beliau kalah dengan kandidat yang Menjadi lurah terpilih Saat ini. Jangan
menyodorkan warga tanpa pilihan. Kalau semua kandidat terpampang, warga akan
dapat memilihnya. Dan inilah yang katanya bernama demokrasi.”
Wartawan Pos Berita Nasioanl tertawa
saat mengakhiri wawancara ini, Pak kadus karya Mekar ini layaknya seorang tuan
guru. Kadus kami benar-benar bijaksana (bukan bijaksini, yang hanya mementingkan
dirinya sendiri).
DenganVisi dan misi kedepannya dengan
bersandingya Lurah Karya Mekar dan pak Kadus karya mekar insya Allah programnya
berhasil membuat warga karya Mekar Sejahtera sesuai dengan Motoo Desa Karya Mekar “KUJANG” ( Ku Urang Jang
Urang Urang ).
Pak kadus ini sudah steril dengan Visi dan misinya dan yang menjadi pedoman kedepannya nanti setiap
langkah dan ucapannya insya Allah akan menjadi kenyataan dengan hasil karya dan
usahanya . (Yadi,iyan )