Featured Posts

|

Peredaran Epiji Bersubsidi di Banten Tidak Terawasi


BANTEN,POSBEN -  Dimana barang dibutuhkan otomatis permintaan meningkat dan hargapun bisa melambung,hukum ekonomi yang tak bisa dielakan,namun jika barang yang dibutuhkan barang yang bersubsidi dengan kuota yang ditentukan masihkah? para pengusaha atau pedagang mentaati peraturan yang dibuat pemerintah baik itu pemerintah pusat atau daerah.

Seiring konversi minyak tanah ke gas, tentunya gas kini menjadi bahan pokok bagi masyarakat,baik itu masyarakat perkotaan atau pelosok pedesaan.

Jumlah jiwa yang meningkat sudah barang tentu meningkat pula permintaan untuk pemakaian gas bersubsidi,Dan sudahlah menjadi ketentuan dimana barang dibutuhkan otomatis harga barang tersebut melonjak naik tak peduli itu barang subsidi atau bukan dan tak perduli barang tersebut diatur harganya oleh pemerintah atau tidak.

Banten termasuk kawasan Region lll pertamina dan Banten Untuk tahun 2016 mendapatkan kuota 307,838 matrix Ton dibagikan kepada tiap kabupaten yang ada dipropinsi dengan jumlah kuota yang berbeda,Menurut DARWANTO Kasi migas DISTAMBEN Propinsi Banten Atas usulan dari tiap kabupaten dan kota yang ada di Banten kuota lpg untuk Banten telah naik dan akan Segera didistribusikan.

Ketika disinggung mengenai harga lpg 3 kg yang beredar dilapangan Tidak sesuai aturan pemerintah,Darwanto mengatakan pihaknya tidak bisa memberikan sangsi apapun terhadap agen atau pangkalan nakal, itu semua ada dipertamina dan ketika ditanya bagaimana posisi dinas didalam peraturan bersama MENDAGRI dan MENTRI ESDM NO 7 dan NO 5 Tahun 2011 tentang pembinaan dan pengawasan pendistribusiaan LPG, tertutup Darwanto menjawab kami pihak dinas hanya sebagai anggota dalam pembinaan dan pengawasan tersebut jadi hanya bisa memberikan teguran.

Memang sungguh nikmat berbisnis LPG bersubsidi bisa bermain harga dilapangan,SK Harga eceran tertinggi (HET) BUPATI atau WALIKOTA Pun tidak diindahkan oleh oknum pangkalan yang nakal,dengan alasan klasik ongkos kirim mereka bisa menjual satu tabung LPG 3 kg Rp 19,000 pantastik jika kuota pangkalan mencapai 7000 tabung perbulan tinggal hitung harga dari agen Rp 14,500 pertabung kalkulasikan saja ?

Lemahnya pengawasan dan pembinaan kepada para pengusaha pedagang LPG diakui oleh kasi migas DKPSDM KAB SERANG PREDI S SAGALA Pihak dinas sudah menegur melalui HISWANA MIGAS tetapi masih saja praktik dilapangan dengan sembunyi sembunyi mereka menjual lebih dari harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Ketika pihak wartawan posben menghubungi Ketua HISWANA MIGAS EFU SAEFULLOH dan Kabid Migas YUDI LUKMAN Via Seluler mereka hanya menjawab SEDANG SIBUK jika ada waktu luang akan dihubungi kembali,hingga berita ini dimuatpun tak ada tanggapan dari HISWANA MIGAS.

Tahun 2016 ini kuota pun telah bertambah Kepada pihak SKPD Yang terkait baik itu dari Kabupaten Kota Atau Propinsi,mohon pengawasan pendistribusian LPG lebih diawasi,masih banyak masyarakat yang seharusnya merasakan subsidi LPG malah kesulitan mencari LPG dikarenakan kelangkaan atau monopoli dari oknum tertentu,Dan kepada Pertamina Mohon pendistribusian LPG di Region Tiga khususnya Di Banten diperhatikan dengan baik.(  agus)



Waktu | 18.42 , , . .
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel Berita yang ditayangkan.Pihak posberitanasional.com tidak bertanggung jawab isi komentar,sepenuhnya isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau sara.Pihak posberitanasional.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat menghapusnya atau tetap menayangkan komentar tersebut.

0 komentar tentang Berita "Peredaran Epiji Bersubsidi di Banten Tidak Terawasi"

Silahkan tulis komentar anda dibawah ini