Perayaan Waisak Bersama Ke IX,Di Jandi Jiwa Dan Blandongan Karawang
Bhiku Uttamo Mahathera menyampaikan, manusia pembenci di dunia ini akan berkurang jika setiap individu saling introspeksi diri. “Toleransi harus dijunjung tinggi, dengan cara sejauh mana kita tahan pada kekurangan orang lain,” tuturnya.
Dijelaskan Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Eko
Supeno, Hari Raya Waisak di kalangan umat Buddha sering disebut dengan
hari raya Trisuci Waisak.
Disebut demikian karena
pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting. Yakni kelahiran Pangeran
Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan
mangkatnya sang Buddha Gautama. "Kami mengimbau kepada umat Buddha untuk
selalu menjaga diri, menjaga kerukunan internal dan antaruma tberagama,dan
selalu berpikir positif," katanya.
Camat Batujaya Rohmana juga mendukung Candi Jiwa dan candi lainnya
yang terdapat di Batujaya, untuk diseriuskan menjadi potensi wisata oleh
Pemerintah Kabupaten Karawang. "Saya setuju potensi wisata yang ada di Batujaya,
difokuskan untuk secepatnya bisa dimaksimalkan," ungkapnya
Acara Puja Bakti Waisak ini dihadiri juga oleh Dirjen Bimas Buddha
Kemenag RI,Drs Dasikin,M.Pd. Dalam Sambutannya Mengatakah,”Kami Menyambut
Baik,serta memberikan asperasi yang setinggi tingginyakepada Panitia,yang telah
menyelengarakan acara ini.sebagi salah satu bentuk keyakinan kita kepada para
buddha Gotama.
Lebih lanjut.”Puji Bakti Waisak 2560 BE/2016,Merupakan peringatan
yang mengingatkan kita terhadap perjuangan
Maha guru Agung sang Buddha Gotama yaitu pada,Masa Kelahiran Pangeran
Siddhatta,Masa Perjuangan petapa Gotama Menjadi Buddha dan Sang Buddha mencapai
Parinibbana (mangkat).Pungkasnya Dasikin dalam sambutannya.( wasim )